Minggu, 09 Mei 2010


Siswa Banyak Mengulang UN di Mapel Bahasa Indonesia dan Biologi


Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh menyampaikan, kebanyakan peserta UN SMA/MA 2010 yang mengulang adalah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Biologi. Peserta yang mengulang diberi kesempatan mengikuti ujian ulangan pada 10-14 Mei 2010.

Berdasarkan data Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional (Puspendik Balitbang Kemdiknas) dari total peserta UN SMA/MA 2010 sebanyak 1.522.162 siswa, terdapat 154.079 siswa yang mengulang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 99.433 siswa atau 64,5 persen mengulang satu mata pelajaran. "Kami melakukan analisis, sebagian besar, 64 persen lebih itu, satu mata pelajaran yang tidak lulus," kata Mendiknas.

Lebih lanjut Mendiknas menyampaikan, mata pelajaran yang diulang diantaranya adalah Matematika, Bahasa Indonesia, dan Biologi. "Kalau dia mengulang hanya satu mata pelajaran, itu kesempatan untuk lulusnya tentu jauh lebih tinggi," katanya.

Mendiknas mengajak kepada para kepala sekolah, kepala dinas, dan siswa yang mengulang untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian ulangan. "Yang penting satu masih ada kesempatan ujian ulang tanggal 10-14 Mei nanti," katanya.

Menurut Mendiknas, penyebab ketidaklulusan siswa ini karena banyak hal sebagai bagian dari cerminan dari sekolah masing-masing. Mendiknas meminta sekolah segara melakukan evaluasi diri. Mendiknas menyebutkan, penyebab ketidaklulusan diantaranya karena proses belajar mengajar yang tidak maksimal, kesadaran murid yang rendah, dan infrastruktur, serta sarana prasarana yang kurang memadai. "Dari situlah kami sedang melakukan evaluasi analisis secara mendalam, sehingga segera kami bisa melakukan intervensi kebijakan," katanya.

Mendiknas lebih lanjut menyampaikan, hasil UN penting untuk pemetaan dan pemetaan itu baru memiliki makna kalau dilakukan intervensi kebijakan. Mendiknas mencontohkan, hasil kelulusan siswa di Provinsi Gorontalo pada tahun lalu tinggi, tetapi sekarang turun menjadi sekitar 54 persen. Pemerintah, lanjut Mendiknas, juga berkomitmen mulai 2010 akan mengerahkan sumber daya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) "Tidak semua Indonesia bagian timur, tetapi ke daerah yang memang petanya sudah jelas kurang," ujarnya.

Sementara, terkait menurunnya tingkat kelulusan sekitar empat persen dibandingkan tahun lalu, Mendiknas meminta untuk tidak terlalu merisaukan karena ada ujian ulangan. Selain itu, siswa yang paling banyak tidak lulus hanya pada satu mata pelajaran. Mendiknas meminta kepada para guru untuk memberikan dan menumbuhkan optimisme, serta memberikan bimbingan remediasi.

Sumber: www.primagama.com

Rabu, 05 Mei 2010

Bagaimana Hasil UNAS SMA 2010

Rerata Nilai UN SMA/MA 2010 Naik

Rerata nilai kelulusan Ujian Nasional (UN) SMA/MA 2010 mengalami kenaikan dari 7,25 pada tahun 2009 menjadi 7,29. Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh saat memberikan keterangan pers di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta.

"Kalau dibandingkan reratanya antara tahun 2009 dan 2010 ada peningkatan, " kata Mendiknas yang didampingi Wakil Mendiknas Fasli Jalal dan sejumlah pejabat eselon I dan II Kemdiknas.

Berdasarkan data sementara Kemdiknas, rerata nilai UN SMA negeri 7,43, sedangkan SMA swasta 7,17. Sementara rerata nilai UN MA negeri 7,25, dan MA swasta 6,96.

Lebih lanjut Mendiknas menyampaikan, dari total peserta UN SMA/MA 2010 sebanyak 1.522.162 siswa terdapat 154.079 (10,12%) siswa yang mengulang. Sementara jumlah siswa yang tidak mengulang 1.368.083 (89,88%) siswa.

Mendiknas menyampaikan, berikut berturut-turut jumlah siswa yang mengulang mulai dari satu sampai dengan enam mata pelajaran, yakni sebanyak 99.433 siswa (64,5%), 25.277 (16,4%), 10.034 (6,5%), 4.878 (3,2%), 2.548 (1,7%), dan 930 (0,6%). Selain itu, kata Mendiknas, terdapat 10.979 (7,1%) siswa yang mengulang karena rerata nilainya di bawah 5,5. "Mudah-mudahan nanti setelah mengulang bisa (lulus) 96 persen," katanya.

Mendiknas menyebutkan, jumlah siswa yang mengulang untuk tingkat provinsi diantaranya Provinsi Jakarta dari 59.697 peserta mengulang sebanyak 5.426 atau 9,09 persen dan Provinsi Jawa Barat (2,83%). Mendiknas memberikan catatan khusus bagi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "Tahun lalu cukup bagus sekitar 93 persen (tidak mengulang), tetapi sekarang yang mengulang 23,70 persen dan 77 persen tidak mengulang. Ini daerah Jawa yang paling besar yang mengulang dari sisi persentase," katanya.

Beberapa provinsi lain yang persentase mengulangnya besar, papar Mendiknas, yakni Kalimantan Tengah (39,29%), Kalimantan Timur (30,53%), Sulawesi Tenggara (35,89%), NTT (52,08%), Maluku Utara (41,16%), dan Gorontalo (46,22%).

Mendiknas mengatakan, berdasarkan analisis internal yang dilakukan, salah satu faktor penyebab turunnya 'kelulusan' adalah karena pengawasan yang lebih ketat. "Tetapi jangan diterjemahkan kalau dulu tidak diawasi. Pengawasan sekarang memang lebih ketat," katanya.

Mendiknas mencontohkan, yang paling menonjol siswa yang mengulang adalah Provinsi Gorontalo. Mendiknas menyebutkan, pada 2009 kelulusan siswa SMA/MA mencapai 96,54 persen, tetapi sekarang turun menjadi 53,53 persen. "Kepala dinas (Gorontalo) menyampaikan pada saat teken kontrak pakta kejujuran bertekad mementingkan kejujuran. Tetapi sekali lagi jangan diterjemahkan yang lulusnya 93 persen ke atas tidak jujur karena memang tidak ada bukti tidak jujur itu," katanya.

Mendiknas juga telah menyampaikan kepada kepala dinas untuk menginstruksikan kepada sekolah agar memberikan remediasi, pengayaan, dan pelatihan bagi siswa-siswa untuk mata pelajaran yang harus mengulang. Ujian Ulangan dijadwalkan pada 10-14 Mei 2010.

diambil dari www.primagama.com
Sumber: Depdiknas

Followers